• home
Home » » Misteri Ramalan Kartu Tarot

Misteri Ramalan Kartu Tarot


Banyak media baik di TV, radio, koran, dan majalah telah menayangkan ramalan dengan menggunakan kartu tarot. Banyak yang tertarik, namun mungkin tidak banyak yang mengetahui apa itu sebenarnya kartu tarot. Namun selama ini ramalan Tarot identik dengan kaum gypsi. Jika anda sendiri kurang mengerti tentang seluk beluk ramalan kartu Tarot ini yah bisa dimaklumi karena memang ramalan ini lebih populer di dunia metafisik barat.

Hingga kini asal muasal kartu tarot masih berupa misteri. Banyak versi asumsi dan teori mengenai asal munculnya pertama kali kartu Tarot ini. Ada sebagian ahli yang menyatakan kartu Tarot ini berasal dari India dan ada juga yang menyatakan berasal di Mesir. Namun catatan sejarah mengenainya ada di Italy, dimana kartu Tarot muncul pertama kali dipergunakan sebagai medium ramalan selain sebagai kartu permainan di Italy pada abad 14 dan kartu ini dulunya bernama Tarroci. Sejarah keberadaan kartu Tarot banyak yang hilang ketika di abad pertengahan kaum gereja membakar banyak kartu tarot dan hal-hal yang berkaitan dengannya karena dianggap sebagai kartu setan dan sebagai medium paganisme (Hingga sekarang pun masih banyak orang yang beranggapan demikian).

Adapun struktur kartu ini sedikit berbeda dengan kartu remi (kartu bridge). Dimana kartu remi terdiri dari 54 kartu sedangkan di dalam kartu tarot terdiri dari 78 kartu. Di dalam kartu remi terbagi menjadi 4 jenis kartu yakni: kartu keriting, buah hari, wajik dan waru. Sedangkan di dalam kartu tarot terbagi menjadi dua jenis yakni: Major Arcana (Arkana mayor) dan Minor Arcana (Arkana minor). Arkana berarti rahasia atau simbol. Arkana mayor terdiri dari 22 kartu yang dimulai dari angka 0 yang dilambangkan sebagai The Fool (si bodoh) dan di akhiri dengan angka 21 yang dilambangkan sebagai The World (Duniawi). Arkana minor terbagi lagi menjadi 4 lambang: tongkat, pedang, koin dan cangkir. Di dalam arkana minor masing-masing lmabang dimulai dengan kartu berangka 1 atau disebut juga dengan Ace (kartu as) dan diakhir dengan angka 10 serta dilengkapi 4 kartu kerajaan atau disebut sebagai Court Cards. Kartu kerajaan (Court Cards) ini dimulai dengan kartu dayang-dayang (page), kemudian Ksatria (Knight), dilanjutkan dengan Ratu (Queen) kemudian diakhir dengan kartu Raja (King).

Kartu Arkana Mayor (rahasia besar) mengandung nilai filosofis yang tinggi dan melambangkan perjalanan manusia dari usia bayi (yang dilambangkan sebagai The Fool atau si bodoh) hingga mencapai nirvana (yang dilambangkan sebagai The World atau Duniawi). Biasanya dalam peramalan, kemunculan kartu Arkana mayor memiliki arti yang lebih mendalam dibandingkan dengan kartu Arkana Minor (rahasia kecil).

Kartu Arkana minor memiliki 4 lambang berbeda yang mengandung arti yang berbeda-beda dan spesifik. Keberadaan kartu Arkana Minor melengkapi detail-detail peramalan dalam sesi konsultasi.

Dalam kondisi tertentu, beberapa peramalan tarot juga mempergunakan inteprestasi elemen dalam peramalan. Terdapat 4 elemen di dalam kartu Tarot yakni: elemen air, api, udara dan tanah. Semua kartu baik di dalam golongan Arkana Mayor maupun Arkana Minor mengandung ke 4 elemen tersebut.

Di dunia modern, banyak psikolog maupun psikiater mempergunakan teknik peramalan dengan kartu tarot untuk membantu menganalisa kejiwaan klien. Dalam kondisi-kondisi tertentu, simbol-simbol di dalam kartu tarot banyak kaitannya dengan teori psikoanalisis nya Freud. Misalnya: kartu Arkana Mayor berangka 8 yang dilambangkan sebagai The Strength (kekuatan). Di dalam kartu ini tergambar seorang wanita sedang menaklukan seekor singa dengan kekuatan kelembutannya. Hal ini jika muncul di dalam peramalan, menggambarkan pergolakan batin dari seorang klien dalam usahanya menaklukan konflik batin antara emosi, ego, dan nafsu kebinantangan.

Banyak sekali kegunaan dan manfaat yang bisa diperoleh dengan memperdayakan kartu Tarot sebagai medium. Adapun penilaian bahwa ramalan ini mengandung kekuatan mistis dan klenik, semua itu dikembalikan kepada manusianya dan juga si peramal itu sendiri.


0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.