Tingkat bunuh diri anak dapat dipicu oleh suatu hal yang kecil dan dianggap remeh. Bahkan alasan yang tidak masuk akal pun dapat menjadi alasan seorang anak melakukan bunuh diri.
"Pada anak-anak, ancaman dan potensi bunuh diri akan selalu ada. Mereka sedikit saja tidak bisa diabaikan," ujar psikolog keluarga, Mira D. Amir S.Psi, di Cafe Pisa, Kamis, 21 Juni 2012.
Menurut Mira, ada lima hal yang mampu memicu stres pada anak dan sering ditemukan dalam lingkungan mereka tumbuh. Pertama adalah perasaan tertekan karena orang tua yang terlalu memaksakan.
"Misalnya, anak yang ingin bermain beberapa saat dilarang, dengan alasan ujian, harusnya tidak apa bila dilakukan sebentar," ujar Mira. "Mungkin saja aktivitas bermain atau berolahraga salah satu bentuk refreshing mereka sebelum belajar."
Kedua adalah kemarahan ibu. Menurut Mira, kemarahan ibu sedikit saja membuat anak merasa diabaikan. Ibu yang marah sangat melukai perasaan anak. Meskipun kemarahan ibu bertujuan untuk mengarahkan pada yang baik, jangan sampai salah penyampaiannya secara verbal.
Ketiga adalah peranan gadget atau alat komunikasi, serta media yang semakin gamblang. Berita atau tontonan yang vulgar, menurut Mira, dapat mempengaruhi psikologis anak. "Selain mengganggu waktu belajar, juga mempengaruhi cara berpikir," ujar Mira. Jadi, menurut Mira, orang tua harus bijaksana memilah tayangan serta gadget yang pas untuk anaknya.
Keempat adalah perasaan beda sendiri atau menjadi bagian di luar kelompok. Menurut Mira, perasaan menjadi beda sendiri dengan lingkungannya berkorelasi erat dengan tindakan bullying yang didapat anak di lingkungan, baik sekolah, tempat les, tempat bermain, atau tanpa disadari di keluarga.
Kelima adalah child abuse atau kekerasan pada anak. Hal ini tentunya mengambil peranan terbesar dalam keputusan anak untuk mengakhiri hidupnya. Meskipun penyebab-penyebab ini, menurut Mira, belum dapat terukur secara angka, dapat mengambil peranan besar dalam setiap diri anak.
"Kecenderungan anak untuk bunuh diri, terutama karena merasa terabaikan, pasti ada, sekitar 1-2 persen dari persepsi mereka. Karena itulah tugas keluarga, terutama orang tua, untuk mendukung anak sepenuhnya," ujar Mira.
Menurut sebuah survei di Amerika yang dilakukan www.healthyplace.com, persentase bunuh diri pada anak terjadi pada usia di bawah 15 tahun. Sekitar 1-2 anak dari setiap 100 ribu anak di Amerika melakukan bunuh diri.
Sementara itu, sebanyak sebelas remaja usia 15-19 tahun dari setiap 100 ribu remaja di Amerika melakukan bunuh diri. Sembilan puluh persen dari anak-anak yang coba melakukan bunuh diri memiliki kelainan psikologis, sedangkan 75 persen lainnya karena memiliki masa lalu yang buruk.
sumber
0 komentar:
Posting Komentar